Tumbuh 5,12 Persen, Buktikan Ketangguhan Ekonomi Indonesia di Bawah Pemerintahan Prabowo

oleh -2 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, Ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif di tengah tekanan global. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,12 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II 2025, menandai kinerja terbaik dalam beberapa kuartal terakhir.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada periode tersebut tercatat sebesar Rp5.947 triliun, sementara atas dasar harga konstan mencapai Rp3.396,3 triliun.

banner 336x280

“Sehingga pertumbuhan Indonesia pada kuartal II 2025 bila dibandingkan dengan kuartal II 2024 tumbuh sebesar 5,12 persen,” ujar Edy.

Pertumbuhan ini juga meningkat dibandingkan kuartal I 2025 yang hanya mencatat 4,87 persen. Secara triwulan, ekonomi tumbuh 4,04 persen (quarter-to-quarter/qtq), menunjukkan pemulihan yang kuat setelah awal tahun mengalami tekanan.

Menanggapi capaian tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut bahwa strategi Presiden Prabowo Subianto yang menitikberatkan pada sektor produktif dan transformasi digital telah membuahkan hasil.

“Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 sebesar 5,12% merupakan sinyal kuat bahwa ekonomi Indonesia masih resilien. Ini tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir,” ungkap Airlangga.

Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ditopang oleh kinerja perusahaan publik, khususnya di sektor ritel. Tren konsumsi masyarakat yang mulai bergeser ke kanal digital turut memperkuat pemulihan sektor industri. Minimarket, kios, dan e-commerce menjadi poros utama perubahan perilaku belanja.

“Fenomena belanja dadakan masih ada, tapi sektor ritel justru makin terstruktur secara digital. Ekonomi digital kini menjadi pilar penting, dengan Indonesia menguasai hampir 40 persen pasar digital ASEAN,” ucap Airlangga.

Untuk mempertahankan momentum ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif seperti Kredit Industri Padat Karya serta optimalisasi devisa hasil ekspor (DHE). Tak hanya itu, Kerja sama ekonomi juga diperluas melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Free Trade Agreement (FTA).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa Bank Indonesia (BI) turut memperkirakan ekonomi akan tumbuh dalam kisaran 4,6 hingga 5,4 persen sepanjang 2025. Pertumbuhan ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang meningkat signifikan.

“Pertumbuhan keseluruhan tahun 2025 diprakirakan berada dalam kisaran 4,6-5,4 persen,” kata Ramdan.

Kebijakan terukur pemerintah di bawah Presiden Prabowo dinilai berhasil menjaga daya beli, mendorong investasi, dan membuka peluang pasar ekspor yang lebih luas.**

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.