Penangkapan Tokoh OPM Buktikan Negara Hadir Lindungi Masyarakat Papua

oleh -1 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jayawijaya – Dua orang anggota kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) ditangkap oleh Satgas Operasi Damai Cartenz di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Salah satu dari mereka diketahui sebagai Roberth Wenda alias Hesegem, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait sejumlah aksi kekerasan di wilayah tersebut.

banner 336x280

Hesegem adalah buronan yang telah lama dicari atas keterlibatannya dalam sejumlah aksi kekerasan, termasuk penembakan terhadap anggota Polres Jayawijaya, Bripka Marsidon Debataraja. Ia juga diketahui merupakan narapidana pelarian dari Lapas Kelas IIA Abepura.

“Penangkapan terhadap Roberth Wenda dan satu rekannya adalah hasil dari kerja keras dan sinergi antar-unsur Satgas,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani.

Faizal menegaskan bahwa tindakan ini menjadi bukti nyata bahwa negara tidak akan memberikan ruang bagi pelaku kekerasan bersenjata yang mengancam keselamatan aparat maupun masyarakat sipil.

“Kami akan terus memburu pelaku-pelaku lainnya sampai tuntas,” tegasnya.

Operasi penangkapan berlangsung secara terukur tanpa adanya korban dari masyarakat sipil. Penindakan ini dilakukan berdasarkan hasil pemantauan dan koordinasi lintas satuan, yang kemudian mengarah pada penyergapan dua pelaku tersebut.

Saat ini, keduanya telah diamankan di Polres Jayawijaya bersama sejumlah barang bukti yang mendukung pembuktian keterlibatan mereka dalam jaringan kekerasan bersenjata.

Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Yusuf Sutejo, turut mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan, terutama dari simpatisan kelompok bersenjata.

“Kami pastikan setiap tindakan kekerasan akan diusut tuntas. Laporkan jika mengetahui keberadaan pelaku lainnya,” ujarnya.

Penangkapan ini menandai langkah tegas apkam dalam menghadirkan rasa aman di tengah masyarakat Papua. Negara menegaskan tidak akan berkompromi terhadap pelaku kekerasan bersenjata yang menargetkan aparat negara maupun warga sipil.

Sementara itu, gelombang penolakan terhadap aksi kekerasan OPM semakin meluas di Papua. Mahasiswa di Intan Jaya secara terbuka menyuarakan kecaman terhadap OPM.

Ketua Ikatan Mahasiswa Intan Jaya, Yoseph Sondegau, menegaskan bahwa masyarakat telah jenuh dengan konflik yang berkelanjutan. Ia menilai OPM telah kehilangan arah dan justru menciptakan penderitaan bagi rakyat yang mereka klaim perjuangkan.

“Setiap hari ada penembakan, pembakaran fasilitas umum, bahkan penyanderaan. Siapa yang menderita? Mama-mama dan anak-anak kami di kampung. Ini bukan perjuangan, ini pelanggaran hak asasi manusia,” tegas Yoseph.

Masyarakat Papua semakin sadar bahwa perjuangan sejati bukan lewat senjata, tapi lewat perdamaian. Dukungan warga jadi sinyal kuat bahwa masyarakat ingin hidup aman dan bermartabat.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.